Bentrok Dengan Warga, Puluhan Pemuda Diamankan, Ini Penyebabnya!

muaraduainfo.com | Segerombolan pemuda asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terlibat bentrok dengan sejumlah warga di jalan baru wilayah Nglanggeran, Patuk, Kabupaten Gunungkidul, kemarin. Polisi menyita gesper dan gir saat mengamankan para pemuda yang sebagian besar masih di bawah umur itu.

 

Read More

“Itu punya grup WA, kayak geng gitu lah. Itu (janjian) setelah subuhan mau ke Nglanggeran, jalan baru,” kata Kasi Humas Polsek Patuk, Aiptu Purwanto saat dihubungi peristiwaterkini.id, Minggu (17/3/2024).

Purwanto mengatakan, setiba di jalan baru Nglanggeran, tepatnya di simpang lima Tawang, segerombolan pemuda bermotor itu memenuhi jalan. Walhasil, gerombolan anak itu ditegur oleh warga yang sedang melintas.

Bukannya menepi, para pemuda itu justru menantang warga yang menegur.

“Di perlimaan Tawang jalan baru itu kumpul lebih kurang 40 kendaraan memenuhi jalan, sekitar jam setengah enam sampai jam enam pagi,” ujar Purwanto, kemarin.

“Itu malah nantang-nantang ceritanya. Akhirnya kan semakin banyak warga yang datang. Timbul (gesekan) terus lari semua,” sambung dia.

Purwanto menjelaskan, gerombolan pemuda itu tidak bentrok dengan warga setempat.”Mereka bentrok itu bukan sama warga Nglanggeran, tapi dengan masyarakat yang kita tidak tahu alamatnya, yang tadi habis subuh jalan-jalan di jalan baru,” ungkapnya.

Mendapat info tersebut, polisi langsung menuju lokasi. Namun, para pemuda asal Klaten itu sudah kabur. Mereka berpencar saat terjadi bentrok. Walhasil, hanya sebagian pemuda yang bisa diamankan.

Saat dibawa ke Polsek Patuk, sebagian dari pemuda itu kedapatan membawa gesper dan gir yang diikat di ujung tali.

“Ada 34 anak, kendaraan ada 22. Yang dewasa umur 27 tahun 1 orang, terus umur 20 dan 21 masing-masing 1 orang. Yang lain di bawah 18 tahun. Itu semua dari Klaten. Ada yang dari Cawas, Wedi, Karangdowo, Manisrenggo, Karangnongko. Jadi itu memang kelompok (geng) kalau begitu,” papar Purwanto.

“(tujuannya) Jalan-jalan, tapi ditemukan ada gesper, ada tali dipasangi gir juga. Warga melihat ada yang bawa sajam (senjata tajam), tapi anaknya lari belum ketemu. Disinyalir memang sudah menyiapkan untuk kisruh,” sambung dia.

Para pemuda itu kemudian mendapatkan pembinaan di Polsek Patuk. Orang tua mereka juga dipanggil ke Polsek Patuk. Sedangkan motor milik mereka ditilang.

“Motor yang tidak komplet, pajak mati, atau tidak punya SIM, kita tilang. Dibawa ke Polres, motor ditahan. Kalau punya SIM STNK cuma tilang saja. Terus membuat pernyataan antara anak sama orang tua,” kata Purwanto.(one)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *