OKU, – Pelayanan pasien pengobatan rumah sakit di kabupaten OKU saat ini belum maksimal, bahkan pelayanannya bisa membuat pasien menunggu.
Hal ini di alami oleh pasien yang bernama Muhammad Naufal (10) warga kecamatan Peninjauan kabupaten OKU saat berobat di rumah sakit Santo Antonio Baturaja, pada Kamis (29/8/2024).
Dikatakan orang tua M Naufal yaitu Rio saputra (39), dia pergi ke rumah sakit karena anaknya terkena panas tinggi dan muntah muntah, sampainya di sana tidak langsung di layani oleh pihak rumah sakit.
“Pelayanannya sangat kurang, saat sampai di rumah sakit tidak langsung di layani, padahal anak saya sudah Muntah-muntah, bukannya langsung di layani atau di angkat, malah aku sendiri yang mengangkat anak ku ke kasur di tempat pelayanan rumah sakit,” katanya.
Setelah itu, lanjutnya, saya langsung malaporkan pelayanan rumah sakit kepada pihak Humas rumah sakit, dan langsung di responnya, dan anak saya langsung di bawa ke ruangan anak.
“Kalo aku dak nelpon bagian Humas ngate tindakan, kita kan mau ya di tindak dulu, untuk kelengkapan administrasi nya bisa belakangan, yang terpenting tindakan dulu,” ucapnya dengan kesal.
Dalam hal ini untuk pelayanan pasien yang baru datang bisa di bilang pelayanannya buruk, karena tidak langsung di tangani, namun untuk pelayanan di dalam ruangan rumah sakit Antonio sangat baik.
Setelah di rawat selama satu malam M Naufal sudah bisa pulang keesokan harinya, namun masalah baru muncul pada pelayanan administrasi atau pembayaran saat hendak pulang kerumah.
Saat melakukan pembayaran di pembayaran di kasir tidak sesuai dengan masuknya M Naufal ke rumah sakit tersebut, jika lihat dari nota pembayaran orang tua pasien harus membayar 2 hari di rumah tersebut, padahal hanya satu hari.
“Saat melakukan pembayaran terlihat di nota saya harus membayar untuk 2 hari sebesar Rp 1.794.000, belum termasuk obat, padahal anak saya masuk sekitar pukul 11.00 WIB pada Kamis (29/8), dan pulang hari Jumat (30/8) pukul 09.00 WIB,” ucapnya.
Dijelaskan, Jika dihitung dari jam masuk hingga pulang anak saya di rumah sakit ini belum sampai 24 jam atau belum satu hari, namun di nota sudah di buat 2 hari anak saya berada di rumah sakit.
“Setelah saya protes pihak rumah sakit hanya menyampaikan inì sudah masuk sistem tidak dapat di rubah, tapi kan tidak sesuai, setalah mengubungi pihak Humas sistem tersebut langsung berubah dan pembayaran berubah menjadi satu hari dengan bayar Rp 897.000,” jelasnya.
Dalam hal inì pihak rumah sakit kepala Humas Rumah Sakit Santo Antonio Sr. M. Skolastika FSGM saat di konfirmasi tim portal ini mengatakan, bahwa sistem yang ada di rumah sakit tidak dapat di rubah berdasarkan program rumah sakit. “Tidak bisa di rubah inì sudah masuk sistem berdasarkan program rumah sakit,” ucapnya Skolastika.
Dengan kejadian inì orang tua pasien berharap pelayanan rumah sakit Antonio dapat lebih bagus lagi dan lebih baik lagi, agar masyarakat bisa di layani dengan lebih baik lagi dan tidak di abaikan.(rsp)