Ini Tanggapan Sri Sultan usai Jalan Godean Viral “Jeglongan Sewu”

Foto : Sekda DIY - Beny Sudarsono

muaraduainfo.com | Kerusakan Jalan Godean yang berada di wilayah Sleman kembali viral di medsos dalam beberapa hari terakhir.

Warga yang kesal karena belum adanya perbaikan pun menggelar demonstrasi di sepanjang Jalan Godean pada Minggu (17/3/2024) lalu.

Read More

Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan Jogja menegaskan perbaikan Jalan Godean akan segera dilakukan.

Video warga demonstrasi dengan membawa sejumlah spanduk jenaka berisi kritik ke pemerintah itu pun viral dan bertebaran di dunia maya.

“Sing lubang 3 atau 5 yg ditambal 1, setelah itu krna hujan yg ditambal ambyar lubang yg bertambah jadi 10, akhirnya jadi spt kolam kalo hujan [Misal yang lubang 3 atau 5 tetapi yang ditambah cuma 1, setelah hujan tambalan tambah rusak, jadi seperti kolam,” tulis salah satu warganet @xxxx_mbahdju.

Sejumlah warganet juga melaporkan kerusakan jalan godean di kolom komentar unggahan tersebut ke akun Instagram Menteri PUPR Basuki Hadimuljono hingga Presiden Jokowi. Viral kerusakan Jalan Godean ini bukan pertama kalinya, pada Febuari 2023 juga terjadi keluhan yang sama.

Bahkan saat itu trending topic di platform Twitter karena warganet banyak yang melapor melalui medsos ke akun Gibran Rakabuming meski tidak memiliki kewenangan terhadap perbaikan jalan tersebut.

Kini di 2024 viral kerusakan jalan Godean terjadi lagi setelah warga menyampaikan keluhan dengan cara demonstrasi. Warga membawa spanduk di antaranya bertuliskan Selamat Datang Anda Telah Melewati Wisata Jeglongan Sewu, Habis Jeglongan Terbitlah Tambalan, Jalanku Tak Senecis Seragammu.

Sultan: Segera Diperbaiki
Merespons hal tersebut Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan Jogja memastikan perbaikan Jalan Godean yang rusak dan diprotes oleh warga akan segera diperbaiki.

Sultan meminta kepada dinas terkait agar melakukan penambalan pada jalan rusak yang lain jika anggaran terbatas. “Kan sudah dilelang. Baru dilelang, selesai nanti April. Provinsi yang ambil mengerjakan,” katanya, Selasa (19/3/2024).

Perbaikan jalan yang rusak harus diprioritaskan oleh dinas terkait agar tidak memakan korban jiwa. Pasalnya, di Jalan Godean yang rusak itu sudah beberapa kali warga mengalami kecelakaan lalu lintas akibat kondisi jalan yang berlubang dan minim penerangan.

“Ya diperbaiki, yang penting ditambal dulu kalau anggaran belum ada, supaya tidak ada yang kejeglong [jatuh],” jelasnya.

Sultan mengakui perbaikan jalan provinsi yang rusak masih terkendala akibat keterbatasan anggaran. Selain itu, waktunya harus menyesuaikan dengan perencanaan anggaran di bulan tertentu saat penyusunan APBD.

“Perbaikan kan nanti tergantung waktunya anggaran, kalau belum ada waktunya anggaran kan juga susah, tapi yang penting ditambal dulu kalau hujan tidak ada korban, orang kan belum tentu tau kalau itu berlubang,” katanya.

Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUP ESDM) DIY mengatakan kerusakan di jalan tersebut sepanjang sekitar 6 kilometer.

Anggaran perbaikan diperkirakan mencapai Rp40 miliar sampai Rp50 miliar. DPUP ESDM DIY akan mengusulkan dana penanganan tersebut pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DIY tahun anggaran 2024.

Kepala Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Bidang Bina Marga Dinas PUP ESDM DIY, Wira Sasongko Putro menyampaikan ruas Jalan Godean yang mengalami kerusakan terparah sekitar 6 kilometer dari Simpang Empat Pasar Godean sampai dengan Simpang Empat Gedongan, kemudian ke arah Jembatan Kali Progo.

“Lokasi tersebut aspalnya sudah fatigue atau sudah kaku atau tidak lentur lagi karena umur konstruksinya sudah melampaui umur rencana, sehingga ini yang menyebabkan aspal mudah mengelupas dan menyebabkan terjadinya lubang,” ucapnya, Rabu (8/2/2023).

Karena itulah, DPUP ESDM DIY menilai ruas jalan tersebut dirasa perlu segera ditangani. “Kami mengusulkan untuk dilakukan penggantian lapisan aspalnya, namun perlu dievaluasi lebih lanjut berdasarkan kajian kondisi di lapangan,” katanya.

Wira menyampaikan, penanganan rusa Jalan Godean dengan panjang sekitar 6 kilometer diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp40 miliar sampai Rp50 miliar yang akan disesuaikan dengan hasil kajian desainnya.

Meski begitu, Wira belum dapat memastikan realisasi anggarannya dan sumber pendanaannya, karena akan menyesuaikan dengan kondisi keuangan Pemda DIY.

Dia menyampaikan, rencananya kebutuhan anggaran tersebut akan diajukan dalam APBD DIY 2024 yang pembahasan rancangannya baru akan dilaksanakan pada semester II/2023.

“Kami juga sudah mengusulkan untuk dapat melaksanakan penyusunan desain penanganan di perubahan anggaran 2023 nanti,” katanya.

Wira menyampaikan untuk penanganan kerusakan Jalan Godean tersebut dengan panjang 6 kilometer diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 8-10 bulan. (one)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *